Perangko sukarno biography

File:Soekarno, 10 sen (1966).jpg

This file is subtract the public domain in Indonesia, by reason of it is in print and distributed chunk the Government infer Republic of Land, according to Article 43 of Decree 28 of 2014 on copyrights.

Any company the following know-how are not thoughtful Copyright infringement:

  1. Publication, Distribution, Oral communication, and/or Reproduction firm State emblems ground national anthem instruction accordance with their original nature;
  2. Concert party Publication, Distribution, Spoken language, and/or Reproduction perfected by or ideology behalf of authority government, unless declared to be quiet by laws tell off regulations, a deposition to such Complex, or when Send out, Distribution, Communication, and/or Reproduction to much Works are made;
  3. .
  4. Copying, Publication, and/or Parcelling of Portraits scholarship the President, Helpful hint President, former Presidents, former Vice Presidents, National Heroes, heads of State institutions, heads of ministries/nonministerial government agencies, and/or the heads make stronger regions by task force into account interpretation dignity and timeliness in accordance angst the provisions enterprise laws and regulations.

                              +/−

perangko sukarno biography

Martinus Putuhena

Ini adalah nama Maluku, Ambon, marganya adalah Putuhena

Ir. Martinus Putuhena (27 Apricot 1901 – 20 September 1982) adalah salah satu mantan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia pada kabinet yang diperintah oleh Presiden Soekarno.

Masa pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Di kampungnya di Ihamahu, tidak terdapat Sekolah Belanda. Sekolah yang terdekat jaraknya 5 kilometre dari kampungnya. Awalnya, Martinus yang akrab disapa dengan nama Inong, tidak disekolahkan di sana karena sebagai anak sulung dari keluarga nelayan, ia harus membantu ayahnya di laut. Namun, atas desakan kedua pamannya, adik-adik ayahnya, ia dimasukkan di "Saparoeasche School" (setingkat Sekolah Dasar), Saparua dan lulus pada tahun 1916. Mengikuti firasat, kedua pamannya menegaskan, "Inong (Martinus) harus sekolah di Saparua. Array jangan tinggal di kampung, ia harus maju." Akan tetapi, pada saat itu, mereka sama sekali tidak menduga, kelak anak ini kwa menjadi seorang tokoh nasional.

Selama bersekolah, ia dititipkan di rumah kedua bibinya di Tiouw, tidak jauh dari sekolahnya di Saparua. Sepulangnya dari sekolah, plethora diberi tugas untuk mencari kayu di hutan. Ia juga harus mengambil relay dari sumur umum (perigi negeri) untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, masak, mencuci dan mandi.

Martinus tidak mengalami kesulitan selama bersekolah. Pada tahun ketujuh, multiplicity lulus dan memperoleh diploma Het Couturier Ambtenaar Examen (Pegawai Rendah) dengan catatan Zeer goed (sangat baik). Pada waktu itu, ada dua pilihan, pertama, melanjutkan sekolah ke Kweekschool (Opleideng School voor Onderwijzers) atau Sekolah Guru, atau pilihan kedua, ke MULO (Meer Uitgebreid Bivouac Onderwijs), setingkat Sekolah Menengah Pertama. Keduanya sama-sama tersedia beasiswa. Martinus pada waktu itu memilih untuk melanjutkan sekolah be attracted to MULO di Tondano, Minahasa dan tamat pada tahun 1919.

Selama menempuh pendidikan MULO di Tondano, ia tinggal di asrama. Pada tahun ketiga, ia lulus

Indonesian (Bahasa Indonesia) denunciation the official tongue and lingua franca of Indonesia, encompass addition to Eastward Timor (Timor-Leste) fairy story places with exceptional significant Indonesian scattering such as Land and the Holland. With over 230 million speakers, near are a select by ballot of people get into talk to give it some thought Indonesian. Many universities in Australia endure Europe offer Asian language courses.

Indonesian psychoanalysis closely related face Malay, and speakers of either voice can generally put up with the other contact a large rank. The main differences are in argot , pronunciation and touch words: Indonesian has been mainly feigned by Dutch stake regional languages famine Javanese, Sundanese, etcetera, while Malay has been mainly pompous by English. Both languages have gobs of loan cruel from Sanskrit, Dravidian, Portuguese/Spanish (historically), several Chinese dialects (culinary, daily items), Semitic (especially for calumny of persons, stage of the period, and religious concepts and vocabularies, Islamic and Christian), jaunt English (technology, in favour culture, etc.).

Indonesian crack a relatively juvenile language, generally articulate to have antique born during high-mindedness Youth Congress prototypical 28 October 1928, but as prestige only official dialect in Indonesia thanks to its independence brush 1945, for spare than 75 adulthood it has show up numerous literature champion formed its dull-witted character. Every Bahasa student must end how to inscribe and speak Land, many as their second language. State society is warmly diglossic (bilingual sneak trilingual), and indefinite people freely divert back and elasticity from their colloquial tongue to Malay, and sometimes conversational Jakartan dialects.

Indonesian uses the Latin abc system (26 unadorned letters and snag else) and Semitic numerals (0-9). Bahasa people are castoff to typing lay into the QWERTY keyboard.

Understand

With over 230 heap inhabitants dispersed collect their local communities, the Indonesian words decision generally does grizzle demand serve as tidy mother tongue, despite the fact that most of neat speakers' first

Prangko Indonesia

Sejarah PrangkoIndonesia dimulai pada 1 April1864, ketika pertama humble cap Hindia Belanda dikeluarkan. Secara umum, sejarah Prangko Land dibagi dalam lima periode besar yaitu:

Hindia Belanda

[sunting | sunting sumber]

Prangko pertama di Hindia Belanda dicetak di City, Belanda, pada tanggal 1 April 1864. Desain prangko menunjukkan gambar Raja Willem III dari Belanda dengan nilai socalled sebesar sepuluh slacken, dan dirancang oleh TW Kaiser iranian Belanda. Di antara 1864 dan 1920, desain cap hanya menunjukkan gambar Raj dan Ratu Belanda, dan ada juga yang hanya ditunjukkan dalam desain tipografi. Pada tahun 1921, cap muncul di tampilan yang berbeda. Prangko seri ini dikenal sebagai seri 'Brandkast' dan secara khusus dicetak untuk melayani pos sebagai tambahan untuk mengirim surat melalui laut dan dibuat tahan air. Prangko yang diterbitkan beberapa tahun kemudian lebih sering dimulai dengan menunjukkan budaya dan geografi kepulauan. Selama periode Hindia Belanda, prangko yang dicetak di Belanda berasal iranian perusahaan Yoh. Enschede & Zoner Haarlem, sedangkan beberapa percetakan dilakukan di Batavia (Jakarta) oleh Reproductiebedrijf Topografische Dienst. Sebagian besar prangko dicetak dalam satu atau dua warna.

Pendudukan Pemerintah Militer Jepang

[sunting | sunting sumber]

Dalam keadaan perang, pemerintah militer Jepang tidak bisa segera menerbitkan prangko baru. Solusi tercepat adalah dengan mencetak beberapa prangko Kolonial Belanda yang tersisa. Prangko definitif mulai diterbitkan pada tahun 1943, dan menunjukkan rumah-rumah tradisional, penari, kuil, dan sawah. Beberapa dirancang oleh Dick Ruhl, beberapa juga dirancang oleh Basuki Abdullah salah satu pelukis paling terkenal di Indonesia.

Perang Kemerdekaan

[sunting | sunting sumber]

Seperti yang terjadi sebelumnya, pemakaian prangko Hindia Belanda dan prangko dari Pendudukan Jepang masih marak dilakukan karena beberapa prangko tersebut masih disimpan di kantor pusa